Membuat Flashdisk di udara

Kita Pasti sudah mengenal flashdisk, Benda kecil ini sangat berguna untuk menyimpan dan berbagi file dengan teman-teman atau rekan bisnis Anda.  Anda tinggal meng-copy file yang Anda inginkan ke dalam media penyimpanan tersebut.Tapi ...! resiko menggunakan flashdisk adalah komputer atau laptop Anda menjadi rentan ketularan virus karena flashdisk sangat mudah ‘ditempeli’ virus. Selain itu, karena ukurannya kecil, flashdisk menjadi mudah hilang.  Padahal mungkin banyak data penting yang disimpan disana. Coba Anda ingat-ingat berapa kali Anda kehilangan benda tersebut?
Saat ini, sudah ada media penyimpanan digital yang fungsinya mirip seperti flashdisk.  Bahkan, kita tidak perlu lagi mencolokkan flashdisk ke dalam komputer Anda. Terdapat banyak sekali media penyimpanan seperti ini, namun ada 2 di antaranya yang terkenal, yaitu Dropbox dan Google Drive.  Dengan Dropbox atau Google Drive, kita seperti mempunyai flashdisk di udara. kita tidak perlu lagi takut ketularan virus komputer ataupun kehilangan flashdisk Anda.  kita tinggal meng-upload file-file yang Anda inginkan ke dalam Dropbox atau Google Drive dan file tersebut akan aman di dalamnya.

Kelebihan dan kekurangan Google Drive dan Dropbox.

https://drive.google.com
Google Drive
Google Drive
Seperti yang terlihat dari sebutannya, Google Drive dibesut oleh Google. Hal ini menjadi satu poin tersendiri karena berarti Drive didukung oleh fitur-fitur Google yang lain, seperti Gmail, Google+, bahkan pastinya Android. Google Drive mampu membuka 30 jenis file di browser. Dropbox dan media penyimpanan digital lain hanya mampu membuka file di dalam apa yang mereka sebut “web gallery“.  Sedangkan Google Drive dapat membuka file Photoshop bahkan jika di komputer pengguna tidak ter-install Photoshop sekalipun.

Google Drive dilengkapi dengan fitur search yang mumpuni, yaitu OCR text scanning. Fitur ini memungkinkan kita melakukan pencarian image atau gambar hanya dengan kata-kata.  Sebab, OCR text scanning mampu membaca teks yang terdapat di dalam suatu gambar. Google Drive juga memberikan fungsi drag-and-drop sehingga memudahkan Anda untuk meng-upload dan menyinkronkan file ke dalamnya. Google Drive juga tidak menyediakan fitur password protected files dan tidak bisa digunakan oleh banyak akun sekaligus.

Dropbox
Dropbox
Bisa dibilang, Dropbox adalah nenek moyang dari media penyimpanan digital.  Dropbox sendiri ditemukan pada September 2008 oleh Drew Houston dan Arash Ferdowsi. Bila Google Drive menyediakan 5GB gratis untuk permulaan, Dropbox hanya menyediakan 2GB secara free. Namun, bila Anda menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh Dropbox, seperti mengikuti tur, berbagi ke teman, Anda akan mendapat bonus kapasitas secara gratis. Menyenangkan, bukan? Salah satu keunggulan Dropbox adalah fitur re-delete dan undo change files dengan jangka waktu maksimal 30 hari.  Hal ini akan sangat menolong apabila Anda menghapus file secara tidak sengaja.

Tampilan Dropbox kurang lebih sama dengan Google Drive.  Begitu ter-install di komputer, Anda akan mendapati sebuah folder bernama “My Dropbox”. Folder tersebut adalah tempat penyimpanan file yang ingin Anda back-up ke dalam Dropbox.  Sayangnya, setiap Anda ingin menyimpan file tersebut ke dalam Dropbox, Anda tetap harus menggunakan folder tersebut, begitu juga pada Google Drive. File yang tersinkronisasi dengan Dropbox di browser akan diberi check mark berupa tanda centang.  Fitur drag-and-drop juga berfungsi dengan baik di dalam Dropbox.

Ingin mempunyai flashdisk di udara ?
Anda bisa mencoba membuat flashdisk di udara dengan meng-klik ini :
1. Google Drive
2. Dropbox

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Membuat Flashdisk di udara"

Post a Comment